Article

Kelas Tanpa Guru & Talkshow Generasi Campus di UB - Kolaborasi Grab, Narasi dan PT. Brawijaya Multi Usaha untuk Menjembatani Generation Gap dan Berbagi Insight Untuk Generasi Muda Indonesia.

Malang, 24 September 2024 – Ribuan mahasiswa antusias mengikuti Talkshow Generasi Campus Roadshow yang diadakan di Universitas Brawijaya. Acara ini merupakan kolaborasi antara Grab Indonesia, PT. Narasi Citra Sahwahita dan PT. Brawijaya Multi Usaha, dengan menghadirkan narasumber (icon) ternama seperti Najwa Shihab / Mbak Nana (Jurnalis & Pendiri Narasi), Nicholas Saputra / Mas Nico (Aktor), dan Dewi Lestari (Penulis & Musisi). Antusias mahasiswa ini membuat pendaftaran peserta melebihi target 3.000 orang menjadi 5.000 orang. 

Dengan tema “Across Generations, One Conversation,” acara ini dikemas dalam bentuk workshop, talkshow, dan bazar kuliner. Sebelum talkshow, diadakan Mini Workshop “Kelas Tanpa Guru” dimana masing-masing narasumber berbagi pengalaman dengan 50-100 mahasiswa. Dee Lestari berbagi ilmu tentang penulisan cerita, Nicholas Saputra menceritakan proses kreatifnya sebagai artis dan produser film, sementara Najwa Shihab mendorong mahasiswa untuk terjun ke dunia jurnalisme, berbicara tentang jurnalisme berdampak, proses kreatif, dan pentingnya berpikir kritis. 

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Universitas Brawijaya, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H membuka talkshow dengan menyambut para mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Universitas Brawijaya, tetapi juga dari luar UB  dan luar kota. Ia menyatakan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Grab dan Narasi yang telah membuat acara spektakuler ini.  Kehadiran tiga narasumber atau icon ini menjadi booster yang penting bagi generasi-generasi muda terutama mahasiswa untuk memperkaya pemikiran pemikiran baru dari setiap generasi. Ia menegaskan bahwa masa depan ada di tangan generasi muda dan meyakini mahasiswa bahwa perubahan ada ditangan generasi muda.

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang sudah berpartisipasi dalam acara Generasi Campus ini. Program ini digagas oleh Grab sebagai jembatan antar generasi untuk menjalin komunikasi yang lebih baik. Dengan menggandeng Narasi dan menghadirkan bintang tamu sebagai narasumber, Grab berharap acara ini bermanfaat dan bisa menjadi agenda tahunan, serta menjadi support system bagi generasi muda dalam menggapai cita-cita bersama. 

Talkshow dipandu oleh Host Ario Astungkoro dan Moderator Asmara Wreksono, yang menggali latar belakang para narasumber yang berbeda dengan bidang pekerjaan yang mereka tekuni saat ini dengan kegiatan interaktif berbagi pengalaman bersama mahasiswa. Dee Lestari, yang berlatar belakang Jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, memilih mengikuti passionnya dalam menulis sebagai pekerjaan utama. Ia berpesan kepada mahasiswa untuk tidak mudah patah semangat apabila menjalani proses kuliah tidak sesuai dengan passion karena pada akhirnya kombinasi ilmu itu penting di jaman sekarang.  Multidisiplin knowledge menjadi penting untuk jadi pembeda, kita hanya perlu untuk terus melakukan hal-hal kecil dengan setia untuk menjadi hal-hal besar. Setia artinya, meski susah, sulit dan tidak sesuai harapan kita tetap kita lakukan untuk mencapai mimpi tersebut. 

Nicholas Saputra mengakui bahwa kuliah di jurusan Arsitektur bukan karena keinginan pribadi tetapi karena tuntutan orang tuanya untuk berkuliah di jurusan teknik. Ia memilih jurusan Arsitektur karena dirasa masih memiliki nilai seni di dalamnya. Meski begitu, ia menekankan bahwa passion tidak akan sia-sia walau tidak sesuai dengan jurusan yang dijalankan. Passion harus diuji melalui berbagai proses sebelum benar-benar disebut sebagai passion. 

Najwa Shihab, lulusan Hukum Universitas Indonesia, menegaskan bahwa ia tidak salah pilih jurusan. Hingga saat ini, ia terus menyuarakan hukum melalui kariernya sebagai jurnalis dan presenter, berupaya agar hukum ditegakkan di segala bidang dan lapisan masyarakat. Ia menekankan kepada mahasiswa untuk memiliki 3 hal besar ini:

1. Mimpi besar: Anak muda harus menepiskan kata tidak mungkin. Menghilangkan diksi tidak mungkin karena semakin menakutkan itu semakin baik, kalau belum bikin bergetar artinya belum cukup besar mimpinya. 
2. Berpikir besar: Tidak hanya berpikir untuk 1-3 tahun saja tetapi 10-20 tahun kedepan. Melatih imajinasi, melatih berpikir besar. 
3. Bertindak besar: Melaukan sesuatu untuk orang lain untuk bangsa bukan hanya untuk perseorangan atau diri sendiri. 

Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berlangsung dan berkembang di berbagai kota, menciptakan generasi penerus yang lebih berani menyuarakan gagasan hebat, berwawasan luas, berdampak dengan memiliki perspektif variatif tentang berbagai isu dalam kehidupan bermasyarakat. 

Didik Hustowo Utomo, Ph.D, sebagai Direktur Operasional PT. BMU, mengungkapkan harapannya agar kerjasama dengan Grab Indonesia dan narasi yang telah dibangun dapat terus berlanjut dalam berbagai kegiatan di masa depan. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berlangsung dan berkembang di berbagai kota, menciptakan generasi penerus yang lebih berani menyuarakan gagasan hebat, berwawasan luas, berdampak dengan memiliki perspektif variatif tentang berbagai isu dalam kehidupan bermasyarakat.