Article

Blog Image

Setahun Berdiri, PT Brawijaya Multi Usaha Optimis Raih Omzet Rp 200 Miliar pada 2028

Malang  – PT Brawijaya Multi Usaha (PT BMU) merayakan hari jadinya yang pertama dengan penuh optimisme. Perusahaan ini berhasil mencatat kinerja gemilang di tahun pertamanya, dengan fokus pada pengembangan bisnis untuk menopang pendapatan kampus. Dalam perayaan Dies Natalis yang digelar di Gedung F FEB UB pada kamis (9/01/25), Direktur Utama PT BMU, Dr. Edi Purwanto, mengungkapkan bahwa pendapatan perusahaan di tahun 2024 mencapai Rp 42,5 miliar, meningkat 27 persen dibanding tahun 2023. Capaian ini menjadi sorotan mengingat PT BMU baru beroperasi selama setahun. Selain peningkatan pendapatan, PT BMU juga berhasil mengefisienkan pengeluaran hampir Rp 5 miliar sepanjang tahun 2024.

“Harapan kami, sesuai dengan visi perusahaan, PT Brawijaya Multi Usaha menjadi perusahaan yang sehat, profesional, dan berkinerja unggul agar dapat menopang utama pendapatan Universitas Brawijaya," ujar Dr. Edi. Ia menambahkan, Rp 6 miliar dari total pendapatan 2024 telah disetorkan ke kampus.

Untuk tahun 2025, PT BMU menargetkan omzet sebesar Rp 55 miliar, dan memiliki visi untuk terus meningkatkan pendapatan hingga Rp 200 miliar pada tahun 2028. Guna mencapai target ambisius ini, PT BMU akan melebarkan sayap bisnisnya ke luar kampus. Rencana ekspansi meliputi pembukaan cabang UB Coffee di sejumlah lokasi strategis seperti Tol Purwosari, Tol Mojokerto, Kampus UB Jakarta, dan Tol Jagorawi.

Saat ini, PT Brawijaya Multi Usaha  telah mengelola 11 unit bisnis yang beragam, meliputi:

  • UB Coffee
  • UB Guest House
  • Griya UB
  • UB Merchandise and Creative
  • UB Kantin
  • Brawijaya Language Center
  • UB Sport Center
  • Brawijaya Tour and Travel
  • Brawijaya Science and Technology
  • Brawijaya Catering
  • LPH UB

Selain itu, dalam momen Dies Natalis ini, PT BMU juga meluncurkan dua unit bisnis baru: Brawijaya Outsourcing (BOS) dan Brawijaya Kos Management yang nantinya akan menjadi Brawijaya Property and Advertising (Brave). Unit bisnis baru ini akan mengoptimalkan peluang pasar, termasuk pengelolaan pegawai kontrak di UB dan potensi bisnis kos mahasiswa. Selain sektor kafe, PT BMU juga berencana mengelola tenaga outsourcing di lingkungan UB. Langkah ini mencakup tenaga kerja kontrak dan layanan kebersihan (cleaning service).

“Saat ini di UB terdapat tiga jenis pegawai, yakni pegawai tetap PNS, pegawai tetap non-PNS, dan pegawai kontrak. Kami akan mengambil alih pengelolaan tenaga kerja kontrak dan cleaning service untuk memastikan efisiensi dan kualitas layanan yang lebih baik,” kata Edi.

Rektor UB, Prof. Widodo, menegaskan pentingnya peran bisnis bagi perguruan tinggi di era saat ini. Ia menjelaskan bahwa perguruan tinggi tidak lagi hanya dituntut dalam Tri Dharma (pendidikan, penelitian, pengabdian), tetapi juga harus mampu mengembangkan sektor bisnis.

"Bisnis harus baik agar keuangan perguruan tinggi menjadi baik. Jika hanya berharap pada APBN masih sulit," kata Prof. Widodo. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa perguruan tinggi harus mampu memanfaatkan aset yang dimiliki untuk pengembangan bisnis, yang salah satunya telah diwujudkan melalui PT BMU. "Ke depan, kami juga ingin PT BMU bisa terus berkembang dan hadir di mana-mana, tidak hanya di dalam kampus UB," tambahnya.

Dies Natalis pertama PT BMU juga disimbolkan dengan tasyakuran potong tumpeng sebagai wujud harapan dan doa. Dalam acara tersebut, PT BMU tidak hanya memaparkan kinerja, tetapi juga meluncurkan Program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang akan menjadi prinsip bagi setiap karyawan.

Sebagai wujud kepedulian sosial, PT BMU turut menyalurkan donasi kepada Dana Abadi Universitas Brawijaya, serta memberikan bantuan pendidikan dan operasional bagi mahasiswa UB melalui Badan Amil Zakat Universitas Brawijaya. Acara ditutup dengan pemberian apresiasi dan tali asih kepada karyawan yang purna tugas, sebagai ucapan terima kasih atas dedikasi dan kontribusi mereka.

Leave a Reply